"Anak muda harus bisa mengawal bagaimana hasil reformasi untuk Indonesia yang lebih baik. Jangan berdiam diri untuk hal-hal yang memang sudah menyimpang dari ruh-nya reformasi itu sendiri," kata Sutarmidji pada sambutan kuliah umum dan bedah buku Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999 di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Minggu.
"Saya ingatkan untuk kita semua, pahami dulu aturan, baru bergerak, supaya tidak konyol," tuturnya.
Ia juga menyarankan agar mahasiswa dapat membaca buku Aldera yang digagas oleh Pius sekaligus pelaku sejarah dalam pergerakan reformasi tersebut untuk bekal mahasiswa dalam meniti karir di bidang politik.
"Untuk bekal perjuangan kita ke depan, kalian dapat membaca buku berjudul Aldera ini. Karena buku ini dapat menjadi referensi untuk semangat kita dalam meniti karir di bidang politik sehingga kita mampu berjuang untuk pelurusan tata kehidupan bernegara di Indonesia," kata Sutarmidji.
Sementara itu, di tempat yang sama, penggagas buku Aldera : Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999’ sekaligus anggota VI BPK RI, Pius Lustrilanang juga mendorong para pemuda dapat kritis untuk perjuangan demokrasi dan dapat menjaga semangat reformasi Indonesia.
"Saya berharap para pemuda khususnya mahasiswa dapat lebih kritis terhadap kekuasaan dalam rezim pasca reformasi. Kalian mahasiswa harus bersatu untuk menyuarakan kekhawatiran masyarakat sehingga dapat didengar oleh pemerintah," kata Pius.
Pewarta: Rendra Oxtora dan Sucia Lucinda
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023